Body Shaming = Turunkan Mental




Akhir akhir ini banyak orang yang bilang kalau aku GENDUT, “Getdut yah loh sekarang.”.

Yes! memang akhir-akhir ini aku mengalami penambahan berat badan, naik sekitar 6-7 kg, dan ini memang sangat merubah penampilan ku menjadi agak melebar.

Sedikit cerita, aku sangat sadar kalau berat badanku naik! (Sangat sadar!). Dan aku yakin banget kalau kenaikan badan ku ini dikarenakan faktor MAKAN BANYAK.  Kenapa aku jadi banyak makan? Karna diriku kerja dan harus berfikir keras, apalagi memang bidang perkerjaan aku ini dituntut untuk terus berfikir. Kalau kata Ferris Jabr berfikir keras itu membakar kalori, dan saat kalori terbakar maka Otak membutuhkan makanan, dan jadilah aku makan terus. Another factor aku makan banyak juga karna makan adalah pelarian aku ketika SRESS. Nahh yang ngatain “Gendut loh yah sekarang” mereka pasti gak akan berfikir kalau orang yang dia katain itu punya problem dalam hidupnya, sehingga orang tersebut makan banyak (Bagus pelarian dimakan..! dari pada pelariannya ke something yang negative).

Kata “Gendut lo sekarang” itu banyak aku dengar di lingkungan keluarga, teman, dan dimanapun aku berada. Intinya, setiap aku pergi kemana pasti aku dengar kata “Gendut lo sekarang” , “Ihh gendutan yah”, dan bla bla. Bisa bayangin dong yah, kalau setiap hari dengerinnya kata ini terus, pasti males dan BT.

Hal penting yang mau aku sampaikan adalah efek dari kata-kata yang mereka sebutkan itu. Setiap hari aku dengar kata itu, jujur aku jadi orang yang DOWN, PEMALU. Sampai waktu itu aku itu gak mau pergi ke pernikahan, karana aku takut dan malu jika ada orang yang comment dengan kenaikan berat badanku ini, intinya aku takut kemana-mana dan lebih memilih untuk stay dirumah (lebih tepatnya didalam kamar), karna didalam rumahpun aku sering mendengarkan kata tersebut, makanya aku lebih nyaman didaam kamar, bahkan hal ini membuat aku  malas untuk bertemu keluarga besar, saudara, pokoknya orang-orang, karna apa? Karana aku takut di bilang “Gendut yah lo sekarag”, “Kok Gendut sih!”. Cukuplah hidup ini dipusingkan dengan hal-hal yang memang patut untuk dipusingkan, bukan pusing dengan hal seperti ini.

Kalian pasti gak akan menyadari dampak dari perkataan kalian. Guys, apa yang kalian katakana itu sangat berdampak untuk orang yang mendengarnya. So please hati-hati dalam berucap.

Mungkin kalian akan fikir, “ahh lebai banget, digituin ajah marah”, “itu kan untuk kebaikan lo, jadi lo bisa sadar kalau badan lo membesar”, Yess aku paham. Cuman in the real nya, hal itu kurang tepat untuk disampaikan, mungkin kalian bisa kata begitu karena kalian gak pernah diperlakukan seperti itu, or kalian gak mengerti dampak dari yang kalian ucapkan itu, orr kalian gak pernah tau apa itu “Body Shaming”!

Dulu aku pernah diposisi yang sama, yang suka comment dengan perubahan berat badan seseorang, dan aku ngerasa sama sekali tidak ada yang salah dengan hal tersebut, ngerasa fine-fine ajah , dan berfikir yahh aku kan comment biar orang itu sadar. Saat aku seperti itu aku sama sekali gak tau kalau hal tersebut dapat berdampak negative bagi orang yang mendengarnya. So please hati-hati dengan ucapan kalian, karna comment tentang berat badan seseorang itu sensitive.

Mungkin akan berbeda jika kalian say sorry, ex: “Ehh sorry banget nih, aku cuman mau kasih tau ajah nih, kalau kamu agak berisi yah. Udah bisa mulai jaga jaga makan lagi nih hihi”. Nah orang yang mendengar, atau aku yang degarnya juga gak akan tersingung haha, malah senang ternyata ada care. Kuncinya itu say sorry sebelumnya.

Despite all the negativity that I am facing with body shaming, ada juga orang yang mengerti tentang body shaming ini ya walaupun gak banyak. Sangat terharu aku saat ada salah satu temanku yang membelaku saat ada seseorang yang melakukan body shaming terhadap saya, dan juga of course my boyfriend. If more people become more aware and understanding of this issue, i'm sure it will help a lot of us with our confidence and insecurities!

Oh iyah body shaming is also not limited to those of us who are on the plus side. Other people with different body types also face body shaming as well. Now if we are going to shame every body type, when will it stop? There's no such thing as being perfect or having the perfect body size. We just have to be comfortable in our own skin and respect others.


Begitu teman-teman :)

1 komentar: